Menumbuhkan Generasi Berkarakter, Peduli Lingkungan

Menghadirkan Pemimpin yang Peduli Lingkungan untuk Masa Depan yang Lebih Hijau

Misykat Al-Anwar

Menumbuhkan Generasi Berkarakter, Peduli Lingkungan

Pengajaran Ilmu Agama yang Kuat

Pesantren Misykat Al-Anwar fokus pada pengajaran ilmu agama Islam dengan pendekatan yang menyeluruh. Mereka mengajarkan ilmu fikih, tafsir, hadis, aqidah, dan tasawuf dengan metodologi yang relevan dan kontekstual.

Lingkungan yang Islami dan Terstruktur

Pesantren ini memiliki lingkungan yang mendukung pembentukan karakter santri, dengan penerapan disiplin yang tinggi dan nilai-nilai Islami yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Fasilitas Pendidikan yang Memadai

Misykat Al-Anwar dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang mendukung kegiatan pendidikan dan pengembangan diri para santri, seperti ruang belajar yang nyaman, masjid, dan fasilitas olahraga.

Gus Roy Murtadho

Pendiri media Islam progresif: Islam Bergerak, juga pendiri Pesantren Ekologis Misykat Al-Anwar, dan menjabat sebagai Ketua Partai Hijau Indonesia (PHI)

Di Asuh Langsung Oleh

Misykat Al-Anwar

Kegiatan Rutinitas Para Santri

Mengaji kitab, sorogan Al Qur'an,

Pesantren Misykat Al-Anwar fokus pada pengajaran ilmu agama Islam dengan pendekatan yang menyeluruh. Mereka mengajarkan ilmu fikih, tafsir, hadis, aqidah, dan tasawuf dengan metodologi yang relevan dan kontekstual.

Berlatih Pidato

Pidato merupakan salah sebuah seni berbicara di depan publik yang sangat penting dikuasai oleh para santri. Terutama mereka yang kelak akan terjun ke masyarakat.

belajar bahasa Inggris, menggambar, matematika, bikin video, makan bersama, dll.

Mereka memang tidak nampak sebagaimana siswa sekolahan formal tapi mereka belajar apa yg dipelajari dan mungkin tidak dipelajari oleh siswa/siswi di pendidikan formal karena sebagaimana yang dinyatakan oleh John Dewey bahwa Pendidikan adalah proses sosial; pendidikan bukanlah persiapan untuk hidup, pendidikan adalah hidup itu sendiri.

Mempelajari Nahwu

ilmu yang mempelajari kaidah-kaidah tata bahasa dalam bahasa Arab, terutama yang berkaitan dengan struktur kalimat dan cara membentuk kalimat yang benar secara gramatikal. Ilmu nahwu mencakup aturan tentang i'rab (penanda perubahan bentuk kata) yang digunakan untuk menentukan fungsi kata dalam kalimat, seperti subjek, predikat, objek, atau keterangan.